China baru saja meluncurkan chatbot AI bernama MOSS untuk diuji coba secara publik. MOSS dianggap sebagai pesaing potensial ChatGPT buatan AS dan kini tersedia untuk diuji coba di China. Chatbot MOSS dikembangkan oleh Natural Language Processing Lab di Universitas Fudan yang merupakan anggota liga C9 yang terkenal dan universitas kelas satu ganda yang diakui oleh Kementerian Pendidikan China.
Mengutip Newsd, Rabu (22/2/2023), MOSS adalah chatbot atau model bahasa yang serupa dengan ChatGPT dan dapat melakukan berbagai fungsi seperti memberikan jawaban, berdialog, menulis kode, dan lain-lain. Meskipun chatbot buatan China ini tidak secerdas atau sehebat ChatGPT, tetapi tetap mampu melakukan tugas yang berkaitan dengan bahasa.
Dr. Xipeng Qiu, seorang profesor Ilmu Komputer dari Universitas Fudan, mengatakan bahwa MOSS dapat dianggap sebagai versi rendah dari ChatGPT. Kedua chatbot ini terampil dalam multitasking berbasis bahasa, meskipun MOSS memiliki jumlah parameter yang jauh lebih sedikit.
Ia mengatakan bahwa meskipun masih banyak ruang untuk perbaikan, kehadiran MOSS menunjukkan bahwa tim peneliti dari China memiliki kemampuan untuk mengatasi tantangan teknis dalam mengembangkan produk seperti ChatGPT.
Berbeda dengan ChatGPT yang merupakan singkatan dari Chat Generative Pre-trained Transformer, MOSS tidak memiliki kepanjangan tertentu.
Arti Nama MOSS , Chatbot AI Pesaing ChatGPT
Nama MOSS kemungkinan terinspirasi oleh film fiksi ilmiah Tiongkok yang populer, Wandering Earth, di mana komputer kuantum super cerdas diberi nama MOSS.
Fudan University telah membuka akses publik untuk mencoba MOSS melalui link ini. Banyak pengguna telah diundang untuk mencoba aplikasi dengan menggunakan kode undangan khusus. Jika pengguna tidak memiliki kode undangan, mereka dapat mendaftarkan nomor telepon mereka untuk masuk ke dalam daftar tunggu.
Pada tanggal 20 Februari, server MOSS mengalami kegagalan dan aplikasi menjadi sangat lambat karena jumlah pengunjung yang sangat tinggi. Ternyata, tim di Fudan University tidak siap untuk menangani respons dan minat besar yang ditunjukkan oleh pengguna terhadap chatbot ini.
Perbedaan dalam Pengembangan MOSS dan ChatGPT
Langkah-langkah dasar dalam pengembangan ChatGPT dan MOSS mirip. Kedua sistem terlatih dalam pemrosesan bahasa alami dan memahami tujuan manusia. Akan tetapi, pendekatan pelatihan yang digunakan dalam kedua kasus berbeda.
Untuk melatih ChatGPT dalam pemrosesan bahasa alami, pengembang di OpenAI mengumpulkan ribuan pertanyaan dan permintaan, yang kemudian dijawab oleh para ahli dari berbagai latar belakang. Para ahli ini memberikan jawaban yang kemudian digunakan oleh ChatGPT untuk memahami berbagai permintaan manusia.
Sementara itu, tim di Fudan University menggunakan pendekatan yang lebih langsung dengan membiarkan MOSS berkomunikasi dan berinteraksi dengan manusia dan model AI lainnya sejak awal. Interaksi ini membentuk database yang kuat untuk chatbot itu, yang kemudian berkembang pesat dengan tingkat pembelajaran yang meningkat. Pendekatan langsung ini membantu MOSS menyelesaikan pelatihan bahasa alaminya dalam waktu yang jauh lebih singkat daripada ChatGPT.
MOSS dianggap sebagai salah satu pesaing terbaik ChatGPT di China, meskipun memiliki kekurangan bahasa utama. Chatbot ini didesain untuk berkomunikasi terutama dalam bahasa Inggris dan bukan bahasa Mandarin. MOSS memiliki database lebih dari 300 miliar kata dalam bahasa Inggris tetapi hanya mengetahui 30 miliar kata dalam bahasa Mandarin. Ini merupakan kekurangan utama aplikasi China tersebut, yang berharap dapat merebut pasar dalam bahasa lokal.
Tim pengembang di Fudan Language Lab sedang bekerja untuk meningkatkan kemampuan bahasa Mandarin dari chatbot dan kemampuan chatbot dalam mengikuti instruksi. Proyek MOSS baru-baru ini mendapat dukungan dari Shanghai Artificial Intelligence Lab.
Nah, apakah Tech Experts ada yang sudah mencoba chatbot AI ini? atau tertarik untuk mencobanya? Bisa Tinggalkan komentar di kolom komen ya!