Pada awal bulan November, Twitter merilis opsi berlangganan ‘centang biru’ kepada para penggunanya. Namun, opsi tersebut sempat diberhentikan sejenak karena banyak orang yang mengaku-ngaku sebagai selebriti. Yang kemudian dirilis kembali pada bulan Desember lalu.
Masalah lain yang muncul sebab adanya opsi berlangganan ‘centang biru’ adalah banyaknya berita-berita palsu yang sumbernya tidak jelas.
Foto itu menjadi viral di Twitter karena semakin banyak pengguna, termasuk agen media Rusia RT.com, mengedarkan berita yang sama. Yang jadi masalah adalah? Berita tentang ledakan itu semuanya palsu.
Sebagai tanggapan, Twitter secara permanen meng-suspend akun @BloombergFeed. Namun demikian, insiden tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa pelaku kejahatan dapat mengulangi tipuan yang sama lagi untuk mencoba mempengaruhi opini masyarakat, menghancurkan pasar saham, atau menabur kekacauan.