Apple telah membuat langkah besar dalam dunia mixed reality yang dapat merevolusi bidang kedokteran serta prosedur bedah dengan headset pertamanya yang bernama Vision Pro.
Sebagai informasi, para Apple Fanboy telah menantikan peluncuran resmi headset Vision Pro yang canggih di awal tahun depan, dan dapat dibeli di situs web resmi perusahaan dan toko ritel di AS. Meskipun, awalnya hanya akan tersedia di AS, rencananya ketersediaan perangkat akan diperluas ke lebih banyak negara di seluruh dunia.
Headset VR pertama Apple yang akan dijual seharga $3.499 ini tidak hanya untuk meningkatkan produktivitas pengguna, tetapi juga memiliki potensi untuk menyelamatkan nyawa seseorang.
Profesional medis kini menyebutkan perangkat ini sebagai game changer di bidang kedokteran, dan bahkan beberapa profesional lainnya menyatakan perangkat ini dapat memberi kekuatan super ke dokter, lapor Gizmochina.
Di antara para profesional tersebut, Dr. Rafael Grosmann yang merupakan seorang ahli bedah umum yang terkenal karena keahliannya dalam bedah robotik, dia pernah menyiarkan secara langsung operasi menggunakan Google Glass.
Kini, dia sangat yakin Apple Vision Pro dapat meningkatkan prosedur pembedahan dengan menyediakan data secara langsung dan membantu dokter dalam membuat keputusan penting selama operasi.
“Di ruang operasi, Anda dapat menggunakan teknologi mixed reality untuk mengumpulkan data yang membantu Anda melakukan operasi secara bersamaan, dengan informasi yang relevan tepat di depan mata Anda,” ungkap Dr. Grossmann.
Teknologi ini didukung oleh komputasi spasial, yang memungkinkan tampilan virtual muncul di mana saja di dalam ruang bedah, dan menawarkan dokter akses yang mudah ke informasi penting saat operasi berlangsung, lalu saat ada anomali, dokter hanya perlu mengakses materi terkait.
Menjelang peluncuran resmi perangkat ini, para profesional medis sangat antusias menunggu verifikasi dan validasi penggunaan perangkat dalam skenario bedah. Jika ini berhasil, headset VR ini dapat menghadirkan era baru dalam inovasi medis, serta membekali kemampuan ahli bedah mengakses informasi dengan mudah.