Bos Instagram, Adam Mosseri, menyebut platform baru mereka, Threads, bukan untuk digunakan sebagai sarana politik maupun berita.
Threads sendiri merupakan aplikasi sosial media yang baru diluncurkan Meta, induk dari Facebook, WhatsApp, dan Instagram.
Mosseri mengatakan perlunya metode pengawasan tambahan, umpan balik negatif, dan risiko integritas yang datang dari konten-konten politik dan berita tidak sepadan dengan “pendapatan tambahan.”
“Ada lebih dari cukup komunitas-komunitas yang luar biasa [seperti] olahraga, musik, mode, kecantikan, hiburan, dan lainnya untuk membuat platform yang dinamis tanpa perlu masuk ke politik atau berita,” kata Mosseri kepada Alex Heath dari The Verge, Sabtu (8/7).
Meski berkata demikian, Mosseri mengklarifikasi bahwa Threads tidak akan “mencegah atau menurunkan peringkat konten berita maupun politik”.
Namun, mereka tidak akan mengambil langkah Facebook di masa lalu yang berupaya menjadikan konten berita dan politik sebagai primadona
Dalam kesempatan itu, Mosseri juga bicara soal Threads yang disebut hendak menggantikan Twitter.
Dia berujar tujuan dibentuknya platform baru itu “untuk menciptakan ruang publik bagi komunitas di Instagram yang tidak pernah benar-benar merangkul Twitter dan untuk komunitas di Twitter yang tertarik pada tempat yang lebih ramah untuk bercakap-cakap.”
Sejak diluncurkan pada Rabu (5/7), Threads sukses mendapatkan pengguna. Hingga Sabtu ini, lebih dari 95 juta orang berbondong-bondong mengunduh dan menggunakan platform tersebut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Meta sendiri sudah menjauhkan diri dari ranah politik dan berita dengan mengurangi jumlah konten politik yang dilihat pengguna di Facebook.
Tahun lalu, Meta bahkan mengubah nama “News Feed” milik Facebook menjadi hanya “Feed” saja.