Seorang pejabat di India dilaporkan menguras waduk. Ini dilakukan agar dia bisa mencari HP-nya yang jatuh ke dalam waduk tersebut.
Pejabat itu bernama Rajesh Vishwas, seorang pemeriksa makanan. Dia dilaporkan menjatuhkan ponsel Samsung Galaxy S23 Ultra ke Bendungan Kherkatta, negara bagian Chhattisgarh, India tengah.
Jadi ceritanya, pada tanggal 21 Mei 2023 lalu, Vishwas pergi piknik dengan teman-temannya ke waduk Paralkot India. Saat selfie, Vishwas tidak sengaja menjatuhkan Galaxy S23 Ultra ke dalam waduk, yang memiliki kedalaman 10 kaki atau 3 meter.
Dengan dalih HP tersebut berisi data sensitif pemerintah, dia berusaha untuk mengambil lagi ponselnya yang tenggelam. Mulanya pencarian dilakukan dengan penyelam lokal, namun gagal.
Vishwas membayar pompa diesel untuk menyedot air waduk. Dia mengklaim telah mengantongi izin lisan dari seorang pejabat untuk mengalirkan air waduk ke kanal terdekat.
Bahkan upayanya itu disebutkan bisa menguntungkan petani. “Sebenarnya akan menguntungkan petani yang memiliki lebih banyak air,” ujar pejabat itu, dikutip dari BBC, Selasa (30/5/2023).
Akhirnya pompa menguras dua juta liter air dan dilakukan selama beberapa hari. Air tersebut bisa mengairi lahan pertanian seluas 6km persegi.
Ponsel itu berhasil ditemukan. Sayangnya tidak bisa digunakan lagi karena terlalu lama tenggelam. Tak lama setelah misi pencarian, Vishwas juga diprotes dan dikritik atas upayanya tersebut.
Tindakan menguras waduk demi Samsung Galaxy S23 Ultra menuai kontroversi, Dia disebut telah menyalahgunakan jabatannya untuk mencari ponselnya dan air yang dikeluarkan mencapai 21 lakh liter air atau 2,1 juta liter air. Vishwas sempat mengaku kalau air yang keluar tidak sebanyak itu, dan selama ini waduk digunakan untuk wisata saja.
Nyatanya tidak demikian, karena menurut Otoritas Distrik Kanker air di waduk dapat digunakan oleh penduduk desa dan hewan dalam cuaca yang sangat panas ini. Selain itu tidak ada pejabat yang dapat mengurangi air sendiri tanpa izin terlebih dahulu.
Kolektor Distrik Kanker Priyanka Shukla mengatakan kalau Vishwas tidak memiliki wewenang untuk mengalirkan air, sehingga pria ini dapat skors dari institusinya.
Sedangkan Sekretaris Negara Departemen Sumber Daya Air (WRD), juga memberikan hukuman kepada petugas yang memberikan izin ke Vishwas.