Media sosial X kembali menuai kontroversi baru pekan ini. Media sosial milik Elon Musk ini dikatakan akan mulai mengumpulkan data rincian biometrik hingga data pekerjaan serta edukasi milik para penggunanya. Dikatakan juga bahwa data tersebut nantinya akan digunakan untuk melatih artificial intelligence atau AI milik media sosial tersebut.
Kebijakan Baru Media Sosial X
Kebijakan baru ini pertama kali diungkapkan oleh Bloomberg dan didukung oleh kebijakan privasi yang baru saja dirilis oleh X. Kebijakan tersebut menyebutkan bahwa pihak X akan mengelola berbagai macam data dan informasi milik penggunanya. Selain itu X juga mengungkapkan bahwa mereka akan menggunakan data publik untuk melatih model artificial intelligence yang dimiliki.
“Kami mungkin menggunakan informasi yang kami kumpulkan dan informasi yang tersedia secara publik untuk membantu melatih machine learning atau model kecerdasan buatan kami untuk tujuan-tujuan yang digarisbawahi dalam kebijakan ini,” ungkap X.
Elon Musk selaku pemilik X juga telah mengkonfirmasi perubahan kebijakan privasi ini. Namun, Musk menekankan bahwa data dan informasi yang dikumpulkan merupakan data dan informasi yang sifatnya publik. Musk meyakinkan masyarakat bahwa X tidak akan mengumpulkan informasi yang bersifat rahasia layaknya isi dari DM atau pesan pribadi.
Sampai saat ini, belum ada informasi lebih mendetail mengenai jenis informasi dan data yang dikumpulkan oleh media sosial X. Selain itu, masyarakat juga belum diberi penjelasan lebih lanjut mengenai bagaimana X akan memanfaatkan data yang telah dikumpulkan.
Ambisi X atau Ambisi Elon Musk?
Ilustrasi elon musk dan media sosial x. Foto: Okezone
Meskipun X bukan merupakan media sosial yang memiliki ambisi kuat terkait dengan artificial intelligence, namun sosok Musk sebagai pemilik dikenal sebagai orang yang memiliki ambisi besar mengenai artificial intelligence. Dimana Musk sendiri memiliki perusahan yang bertujuan memahami sifat sejati alam semesta bernama xAI.
Berdasarkan hal tersebut, banyak masyarakat yang berpendapat bahwa informasi yang dikumpulkan dalam media sosial X akan digunakan untuk mewujudkan misi tersebut. Ditambah dengan fakta bahwa xAI yang menjalin kerjasama erat dengan X untuk mewujudkan misi yang dimiliki.
Selain itu, terdapat masyarakat yang berpendapat bahwa Musk akan menggunakan data yang telah dikumpulkan untuk bersaing dengan LinkedIn. Hal ini berdasarkan jenis informasi yang diperoleh dari media sosial X, terkait dengan riwayat pekerjaan dan pendidikan para penggunanya.
Ditambah lagi, Musk yang barus aja mengungkapkan keinginannya untuk bersaing dengan LinkedIn. Dirinya mengungkapkan bahwa LinkedIn merupakan situs “cringe”. Musk sendiri mengatakan bahwa media sosial X akan menghadirkan pesaing LinkedIn yang lebih baik dan keren.
Kemungkinaan terakhir yang mendasari kebijakan pengambilan data baru adalah X yang belum dapat menghasilkan pemasukan. Sebagian besar masyrakat berpendapat bahwa X mencoba meraih keuntungan yang besar dengan cara menjual data milik penggunanya. Namun, perlu diingat bahwa hal ini masihlah spekulasi yang belum dikonfirmasi oleh X maupun Elon Musk. Terlebih belum ada data atau bukti yang dapat memperkuat spekulasi ini.