Pada Kamis, (26/10/2023), Xiaomi resmi mengadakan peluncuran ponsel Xiaomi 14 series. Acara yang diselenggarakan di Beijing, China dengan judul “Leap Beyond the Moment” ini sekaligus menjadi penanda perilisan sistem antarmuka terbaru dari Xiaomi, yakni HyperOS. Mengutip dari situs resmi Xiaomi Global, Xiaomi HyperOS ingin memberikan pengalaman baru bagi penggunanya dan berfokus pada empat goals: Pemfaktoran ulang tingkat rendah, konektivitas kecerdasan cross-end, kecerdasan pro-aktif, dan keamanan end-to-end.
Dengan begitupula, kehadiran HyperOS juga meresmikan telah berakhirnya era MiUI, sistem antarmuka yang telah setia menemani produk Xiaomi beserta sub-brandnya selama 13 tahun terakhir. Diperkenalkan pada tahun 2010 hingga dikembangkan sampai menjadi 14 generasi, sistem antarmuka MiUI akhirnya diganti.
Seperti diketahui, Xiaomi 14 dan Xiaomi 14 Pro, Xiaomi Watch S3, Xiaomi TV S Pro 85”MiniLED, dan beberapa produk Xiaomi di pasar domestik menjadi produk Xiaomi pertama yang menggunakan sistem HyperOS tersebut.
Untuk mengembangkan sistem antarmuka tersebut, Xiaomi mengatakan jika HyperOS membutuhkan waktu selama enam tahun terakhir sejak 2017 silam. Perusahaan tersebut juga merasakan kompleksitas dan tantangan yang terjadi karena beragamnya sistem operasi perangkat.
Mengutip KompasTekno, Xiaomi mengungkapkan, “Makanya, Xiaomi berinovasi dan menghasilkan HyperOS untuk menghadirkan koherensi pada lanskap Internet of Things (IoT).”
Hal ini diharapkan dapat menciptakan sistem produk yang terintegrasi oleh seluruh perangkat dari Xiaomi, sekaligus meningkatkan pengalaman pengguna yang lebih optimal, konsisten, serta memberikan konektivitas tanpa batas.
Teknologi Linux dan Xiaomi Vela
Teknologi yang menjadi inti dan dasar dari Xiaomi HyperOS adalah Linux dan sistem yang dikembangkan oleh Xiaomi sendiri, yakni Xiaomi Vela. Lapisan dasar Xiaomi HyperOS mendukung lebih dari 200 platform prosessor dan lebih dari 20 sistem standar dokumen, mencakup ratusan jenis perangkat dan ribuan SKU.
Dengan demikian, hal tersebut memungkinkan untuk terciptanya konfigurasi, pengoperasi, dan fleksibilitas penerapa yang sesuai dengan kebutuhan hardware. Kisaran ukuran RAM yang sesuai dengan HyperOS mulai dari 64KB hingga 24GB.
Xiaomi HyperOS juga menawarkan kemampuan yang bisa memerintahkan hardware serta tugas secara akurat dengan berbagai skenario yang kompleks. Selanjutnya, ponsel yang dilengkapi HyperOS, ketika bermain game yang menguras banyak energi memungkinkan stabilitas frame rate dan konsumsi daya yang lebih rendah apabila dibandingkan dengan ponsel Android lainnya.
HyperConnect
Untuk mencapai performa yang terbaik, Xiaomi HyperOS juga mengusung HyperConnect yang memimpin serta memfasilitasi jaringan waktu nyata ke berbagai perangkat. Dalam artian, HyperConnect ini membuat produk Xiaomi terintegrasi satu sama lain yang membuat pengguna dapat mengontrol hampir seluruh rangkaian tersebut.
Hal ini juga memberikan wewenang pada pengguna untuk memanta dan mengelola ekosistem Xiaomi mereka dimana saja dengan lancar. Dengan adanya konektivitas ini, HyperOS memungkinkan untuk menyesuaikan kebutuhan pengguna karena sistem software perangkat yang ikut beradaptasi.
HyperMind
Pada era IoT atau Internet of Things, konektivitas lintas-perangkat dan kapabilitas integrasi menjadi sesuatu yang esensial saat ini. Xiaomi HyperOS menanggapi perkembangan tersebut dengan menggabungkan subsistem AI yang mendukung teknologi AI canggih untuk membantu pengguna.
HyperMind itu sendiri merupakan pusat AI dari Xiaomi yang bertujuan untuk membuat perangkat lebih proaktif. Teknologi HyperMind memungkinkan memberikan kebutuhan pengguna yang telah disesuaikan untuk penggunaan mereka.
Sistem Keamanan Terenkripsi
Guna meningkatkan keamanan dan kenayamanan penggunanya, Xiaomi berkomitmen untuk mengembangkan sistem keamanan mereka, yakni dengan meluncurkan sistem Trusted Execution Environment (TEE) dan sistem keamanan terenkripsi.
Sistem keamanan ini dibuat untuk melindungi informasi sensitive pengguna yang mencakup berbagai fitur keamanan ponsel dan perangkat AIoT, termasuk biometrik, kata sandi, serta kunci layar. Adapun peran sistem TEE ialah untuk memastikan rasa saling percaya pada perangkat yang terintegrasi satu sama lain.
Ekosistem Open Sharing
Dikarenakan HyperOS menganut prinsip open source, artinya sistem ini terbuka untuk menyambut sumber dari mana saja. Dengan begitu, pendekatan ini menggabungkan berbagai skenario aplikasi, mengurangi kompleksitas terkai pengembangan, serta meningkatkan produktivitas untuk penggunanya.