
Denis Mugrauer dari Bionic Learning Network Festo memperkenalkan BionicBee, sebuah proyek robot lebah baru, di acara pameran teknologi Hannover Messe.
Menurut laporan dari Direct Industry, BionicBee menghabiskan waktu dua tahun untuk pengembangannya. Dengan panjang 22 cm dan berat 30 gram, robot ini menggunakan teknologi pencetakan 3D SLS untuk menciptakan desainnya yang sangat ringan.
Robot ini dilengkapi dengan berbagai komponen termasuk teknologi elektronik mutakhir untuk mengontrol penerbangan dan stabilisasi. Salah satu fitur uniknya adalah sistem GPS yang memungkinkannya menentukan posisi dalam ruang 3D dan berbagi informasi dengan lebah lain.

Tak hanya itu, BionicBee memiliki mekanisme sayap berdetak yang meniru gerakan navigasi lebah asli. Dengan menggunakan data penentuan posisi secara real-time, robot ini mampu memprediksi jalur penerbangan optimal untuk menjaga formasi kawanan dan menghindari tabrakan.
Denis Mugrauer menjelaskan bahwa saat ini BionicBee masih dalam tahap prototipe. “Ini adalah proses kreatif di mana setiap percobaan memiliki potensi untuk menghasilkan solusi praktis dalam dunia nyata. Meskipun demikian, proyek-proyek ini kadang-kadang masih berupa prototipe, membuka jalan bagi teknologi dan inovasi di masa depan,” ungkapnya.
Bionic Learning Network Festo merupakan laboratorium khusus di mana para insinyur belajar dari alam untuk menciptakan ide-ide inovatif dalam efisiensi energi, tenaga penggerak alternatif, dan desain yang sangat ringan. Pada Hannover Messe edisi sebelumnya, mereka telah memamerkan berbagai robot yang terinspirasi dari semut, kanguru, dan gurita.