Ada Fasilitas Internet di Puskesmas Terpencil Berkat Starlink dan Kemenkes

Kementerian Kesehatan baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Elon Musk untuk menyediakan akses internet di puskesmas-puskesmas di wilayah terpencil, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) melalui Starlink.

Kerja sama ini diresmikan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Sumerta Kelod, Denpasar, sebagai bagian dari acara uji coba Starlink di puskesmas tersebut. Selain Sumerta Kelod, Pustu Bumbungan di Klungkung dan Puskesmas Tabarfane di Kepulauan Aru, Maluku, yang sebelumnya tidak memiliki akses internet, juga menjadi lokasi uji coba dan kini terhubung secara daring melalui jaringan Starlink.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyatakan bahwa kerja sama ini sangat penting untuk meningkatkan layanan kesehatan di Indonesia, terutama bagi puskesmas di daerah terpencil yang menghadapi tantangan geografis dan belum terjangkau internet.

“Dari 10.000 puskesmas di Indonesia, sekitar 745 tidak memiliki akses internet sama sekali, dan 1.475 memiliki akses internet yang terbatas. Semua ini tersebar di 7.000 pulau di Indonesia. Diharapkan dengan adanya akses internet yang memadai, layanan di puskesmas-puskesmas tersebut tidak akan berbeda dengan yang ada di daerah perkotaan,” jelas Menkes Budi.

Elon juga menyuarakan peluncuran Starlink di Indonesia melalui akun X pribadinya.

“Suatu kehormatan untuk meluncurkan @Starlink di Indonesia!” tulis Elon Musk di X, (19/05/2024)

Untuk biaya pengadaan Starlink di puskesmas sendiri tidak menggunakan anggaran Kemenkes, tetapi menggunakan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) di bawah Dana Alokasi Khusus (DAK) yang ditransfer tahunan oleh pemerintah pusat ke pemerintah daerah.

Selain Indonesia, Starlink juga telah menyediakan dukungan fasilitas layanan kesehatan di negara-negara lain seperti Filipina, Rwanda, Mozambik, dan Nigeria.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *