Samsung sudah lama menggunakan GPU Xclipse, hasil kolaborasi dengan AMD, pada chip Exynos andalannya. Namun, ke depannya, kerja sama ini tampaknya akan dihentikan.
GPU ini, yang menggunakan teknologi AMD RDNA, dikenal mampu meningkatkan performa ray tracing, terutama untuk pengalaman gaming di ponsel Samsung.
Menurut Gizmochina, ada tanda-tanda kuat bahwa kerja sama antara Samsung dan AMD akan berakhir setelah tahun 2025, atau sekitar tahun depan. Leaker @rquandt menyebutkan bahwa Samsung mungkin akan meluncurkan chip andalan baru dengan GPU buatan sendiri pada tahun 2026. Media Korea, Naver, juga mengabarkan hal serupa. Reporter Jinsol Lee melaporkan bahwa Samsung sedang mempertimbangkan investasi di teknologi GPU dalam rapat dewan.
Seorang eksekutif di komite manajemen dewan direksi telah memutuskan untuk berinvestasi di GPU, dengan tujuan memperkuat daya saing bisnis GPU dan memperluas infrastruktur teknologi informasi perusahaan.
Keputusan ini cukup mengejutkan karena sebelumnya Samsung lebih fokus pada chip memori dan produksi chipset. Ini adalah pertama kalinya sejak tahun 2012 Samsung memutuskan untuk berinvestasi di GPU dalam komite manajemen.
Dalam rapat tersebut, perusahaan juga membahas investasi pada semikonduktor memori, pembangunan pabrik pengecoran, serta fasilitas chip AI dengan metode pengemasan yang lebih canggih.
Jika Samsung berhasil mengembangkan GPU sendiri yang dapat bersaing dengan GPU Adreno atau Mali, mereka akan memiliki kontrol lebih besar atas produk mereka dan menghemat biaya produksi.
Meskipun begitu, prosesor Exynos 2500 masih akan menggunakan GPU RDNA – Xclipse 950. Namun, rumor terbaru menyebutkan bahwa chipset ini mungkin tidak akan digunakan di seri Galaxy S25. Peluncurannya masih beberapa bulan lagi, dan informasi lebih lanjut akan muncul nanti. Dengan langkah baru ini, raksasa teknologi asal Korea tersebut menunjukkan komitmen untuk meningkatkan daya saing di pasar semikonduktor global.
Keputusan untuk berhenti berkolaborasi dengan AMD dan berinvestasi dalam pengembangan GPU sendiri juga mencerminkan visi jangka panjang perusahaan untuk menguasai teknologi inti dan mengurangi ketergantungan pada pihak ketiga.