Platform edit video populer CapCut, besutan ByteDance, baru-baru ini mengumumkan perubahan kebijakan yang berpotensi mempengaruhi para penggunanya. Mulai 5 Agustus 2024 mendatang, CapCut akan menghentikan layanan penyimpanan cloud gratis yang selama ini dimanfaatkan untuk menyimpan aset kreatif.
Dampak Kebijakan Baru Terhadap Pengguna
Keputusan ini tentu saja menuai beragam reaksi, salah satunya kekecewaan yang diungkapkan pengguna Twitter @TheeQueenJay1. “Kebijakan baru ini cukup mengejutkan. Kemungkinan besar ini akan menjadi kali terakhir saya menggunakan CapCut. Biaya berlangganan tidak sesuai dengan kebutuhan saya, terlebih lagi dengan adanya prioritas pengeluaran lain. Kini, saya perlu mencari alternatif aplikasi edit video yang masih menawarkan penyimpanan gratis,” ungkap @TheeQueenJay1.
Pengguna lain pun mulai menerima notifikasi mengenai perubahan kebijakan tersebut. “Perubahan terkait batasan penyimpanan dan jumlah anggota akan diterapkan mulai 5 Agustus 2024. Perlu kami informasikan bahwa penyimpanan cloud gratis tidak lagi tersedia,” demikian bunyi isi notifikasi tersebut.
Meskipun pengguna masih dapat mengunduh proyek dan file yang sudah tersimpan sebelumnya, mereka tidak lagi bisa mengunggah aset baru atau melakukan perubahan pada file yang ada. Akses penuh terhadap fitur penyimpanan dan kolaborasi kini mengharuskan pengguna untuk berlangganan paket penyimpanan berbayar.
Keterbatasan Kolaborasi dan Opsi Berlangganan Capcut
Selain pembatasan penyimpanan, kolaborasi antar pengguna juga turut mengalami perombakan. Keanggotaan dalam sebuah ruang kolaborasi akan dibatasi menjadi maksimal 2 orang. “Jumlah anggota dikurangi dari 5 menjadi 2. Artinya, Anda hanya dapat berkolaborasi dengan 1 orang dalam satu ruangan. Untuk mengundang lebih banyak anggota, diperlukan peningkatan ke paket Teams,” demikian keterangan dari CapCut.
Sebelumnya, CapCut menawarkan kemudahan berupa penyimpanan cloud gratis sebesar 1 GB. Namun, layanan ini akan segera dihapuskan seiring dengan diberlakukannya kebijakan baru.
Sebagai pengganti, CapCut kini menyediakan opsi berlangganan. Paket penyimpanan 100GB dibanderol dengan harga USD 2.49 (sekitar Rp 40.000) per bulan, sedangkan paket 1000GB dihargai USD 7.49 (sekitar Rp 121.000) per bulan.
Kebijakan baru untuk menghentikan penyimpanan gratis ini berdampak langsung pada para penggunanya. Bagi pengguna kasual yang hanya sesekali menggunakan untuk mengedit video pendek, biaya berlangganan mungkin dianggap memberatkan.
Pengguna yang kecewa dengan kebijakan baru ini pun dihadapkan pada dua pilihan: mencari aplikasi edit video alternatif yang masih menawarkan penyimpanan gratis atau mengeluarkan biaya untuk berlangganan CapCut.
Di masa mendatang, menarik untuk melihat bagaimana dampak kebijakan ini terhadap popularitas CapCut dan apakah para penggunanya akan setia menggunakan platform tersebut atau beralih ke alternatif lain.