Hacker Tuntut Rp 131 Miliar, Pusat Data Nasional Diserang Virus Ransomware!

Serangan siber kembali mengancam keamanan data di Indonesia. Kali ini, Pusat Data Nasional (PDN) diserang oleh ransomware pada Kamis (20/6/2024) pekan lalu.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengatakan bahwa serangan ini disebabkan oleh ransomware yang disebut Brain Cipher, seperti yang dilaporkan Telset dari Kompas pada Rabu (26/06/2024).

Kepala BSSN, Hinsa Siburian, menjelaskan bahwa ransomware ini mengenkripsi data di PDN dan meminta tebusan sebesar 8 juta dollar AS, atau sekitar Rp 131,2 miliar, untuk membuka kunci data tersebut.

Sebagai informasi, ransomware adalah jenis malware yang bisa mengunci data di komputer korban melalui enkripsi. Setelah data terkunci, pelaku biasanya meminta tebusan agar data bisa dibuka kembali.

Ransomware Brain Cipher yang menyerang PDN telah mengunci data-data penting dan mengancam layanan publik di Indonesia yang bergantung pada pusat data ini.

Direktur Network dan IT Solutions Telkom, Herlan Wirjanako, menyatakan bahwa permintaan tebusan ini ditemukan di dark web. “Mereka (penyebar ransomware) meminta tebusan sebesar 8 juta dollar AS. Ini jumlah yang sangat besar,” kata Herlan.

Saat ini, BSSN bersama Kemkominfo, Cyber Crime Kepolisian RI (Polri), dan KSO Telkomsigma sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk mengatasi serangan ini. Meskipun barang bukti sebagian besar terenkripsi, tim gabungan berusaha mengumpulkan bukti-bukti forensik yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini.

Selain investigasi, upaya pemulihan data yang terkunci dan layanan publik yang terdampak juga sedang dilakukan. Hinsa Siburian melaporkan bahwa beberapa layanan imigrasi yang sebelumnya terganggu telah kembali beroperasi normal, termasuk layanan visa dan izin tinggal, layanan paspor, serta layanan manajemen dokumen keimigrasian.

“Kami sudah merumuskan dan mendiskusikan upaya-upaya yang perlu dilakukan, sehingga diharapkan masalah ini bisa cepat teratasi,” ujar Hinsa. Evaluasi lebih lanjut akan terus dilakukan untuk memastikan pemulihan berjalan lancar.

Sebelumnya, gangguan pada sistem PDN Kemenkominfo berdampak luas terhadap layanan keimigrasian di seluruh Indonesia. Menkominfo Budi Arie Setiadi mengatakan bahwa sejumlah layanan publik terdampak akibat kerusakan sistem pada PDN. “Saya pastikan saat ini tim sedang bekerja secara optimal untuk mempercepat pemulihan,” kata Budi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *