Clubhouse telah melakukan pembaruan besar yang mengubah cara aplikasinya beroperasi. Perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan jumlah pengguna kembali.
Sebelumnya, Clubhouse adalah platform media sosial yang sangat populer karena menampilkan obrolan audio secara publik. Namun, kini aplikasi ini berfokus pada grup kecil yang beranggotakan teman-teman.
Secara keseluruhan, grup kecil ini disebut sebagai “ruang obrolan,” tempat pengguna dapat meninggalkan pesan suara untuk teman-teman mereka. Ini memiliki kesamaan dengan konsep Snapchat, tetapi dengan pesan suara.
Saat ini, Clubhouse telah menghentikan fitur pengiriman pesan berbasis teks. Alhasil, jika pengguna ingin mengirim pesan pribadi, mereka hanya akan mengirim pesan suara saja, atau yang disebut sebagai voicemail.
Perubahan besar ini terjadi setelah platform kehilangan banyak pengguna. Pada saat pandemi Covid-19, jutaan orang menggunakan media sosial ini. Namun, jumlahnya semakin menurun ketika pandemi sudah mereda, dan kehidupan kembali normal.
Tidak hanya kehilangan banyak pengguna, Clubhouse juga harus memecat separuh karyawannya di awal tahun ini, meskipun hal serupa juga banyak terjadi di perusahaan lainnya.
Bisa disimpulkan, platform ini menginginkan semua penggunanya melakukan percakapan yang lebih nyata dengan memanfaatkan pesan suara untuk bisa mencari teman baru, atau membagikan cerita kepada pengguna lainnya.
Meski begitu, masih ada beberapa risiko, karena masih belum diketahui apakah orang-orang akan kembali ke Clubhouse untuk mendapatkan pengalaman baru. Namun, yang perlu dicatat adalah perusahaan mengambil keputusan yang cukup besar dan berharap perubahan ini membuahkan hasil.
Pertanyaannya sekarang, apakah perubahan ini akan membuat Clubhouse kembali populer seperti sediakala? Kita hanya perlu menunggu beberapa waktu ke depan apakah ini berhasil atau tidak.