Nih, coba versi yang lebih santai namun tetap sopan:
Berkencan emang jadi tantangan banget, apalagi di zaman sekarang. Udah gitu, pandemi Covid-19 bikin interaksi antarmanusia jadi lebih terbatas.
Makanya, banyak orang pada beralih ke aplikasi kencan biar bisa kenalan sama orang baru dan mungkin bisa dapet hubungan yang spesial.
Tapi, ya, kadang-kadang penuh jebakan juga, seperti profil yang bikin bingung dan hal-hal penipu. Tapi nih, sekarang Pemerintah Metropolitan Tokyo turun tangan, mereka rilis aplikasi kencan sendiri buat bantu warganya yang masih jomblo.
Dengan keamanan yang sudah terbukti, aplikasi ini sengaja dibuat untuk mereka yang tinggal, bekerja, atau belajar di Tokyo yang berusia 18 tahun ke atas. Aplikasi ini juga menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk mencari pasangan yang cocok berdasarkan informasi pribadi dan kuesioner, seperti aplikasi kencan pada umumnya.
Keistimewaan aplikasi ini terletak pada proses pemeriksaan yang didukung oleh pemerintah. Sehingga, calon pengguna diharapkan untuk membuktikan status perkawinan dan pendapatan mereka, serta mengikuti wawancara online untuk memastikan identitas mereka.
Meski mungkin ada kekhawatiran terkait memberikan informasi pribadi kepada perusahaan swasta, memberikan informasi kepada pemerintah bukanlah hal yang baru. Sistem dasar aplikasi ini telah diuji coba terbatas sejak Desember lalu menggunakan versi browser untuk pegawai pemerintah dan peserta acara perjodohan pemerintah. Umpan balik dari mereka digunakan untuk meningkatkan layanan di masa depan.
Sebelum aplikasi resmi diluncurkan, laman pencarian pasangan ini dapat diakses melalui situs web Tokyo Futari Story. Terkait dengan respons warganet terhadap berita perkembangan aplikasi ini, tampaknya ada keraguan. Beberapa mengungkapkan bahwa pemerintah mungkin mencoba mengatasi penurunan angka kelahiran tanpa menangani akar masalah seperti stabilitas ekonomi dan jadwal kerja yang padat.
“Apakah uang pajak Tokyo digunakan untuk ini? Jika ini untuk mengatasi keterlambatan pernikahan dan penurunan angka kelahiran, mungkin ada langkah lain yang perlu diambil. Tapi mungkin saya kurang memahami dan ini adalah solusi terakhir?”
“Sedikit aneh, tapi jika mereka serius, mereka harus menekankan bahwa status perkawinan, jumlah tanggungan, dan pendapatan semuanya valid.”
“Ini seperti cerita Psycho-Pass.”
“Saya tidak tahu bagaimana sistem perjodohan ini bekerja, tapi mungkin lebih baik jika pemerintah menghindari hal-hal yang terlalu aneh seperti ini.”