Apple mengejutkan para pengguna dengan perubahan strategi di ranah realitas campuran (mixed reality/MR). Perusahaan ini dikabarkan menghentikan sementara pengembangan penerus Vision Pro, headset MR premium mereka yang diluncurkan tahun lalu. Keputusan ini diambil karena minat konsumen yang rendah dan penjualan Vision Pro yang kurang memuaskan.
Alih-alih melanjutkan Vision Pro, Apple dikabarkan fokus pada headset yang lebih terjangkau. Headset ini, yang memiliki kode nama N109, digadang-gadang sebagai langkah awal Apple untuk menarik lebih banyak konsumen ke dunia AR/VR. N109 diprediksi akan mempertahankan layar beresolusi tinggi seperti Vision Pro, namun dengan fokus utama pada peningkatan kenyamanan pengguna. Apple ingin membuat N109 hingga sepertiga lebih ringan dari Vision Pro untuk meningkatkan kenyamanan saat dipakai dalam waktu lama.
Harga dan Ketersediaan Apple N109
N109 diprediksi akan dibanderol sekitar Rp 24.690.000, jauh lebih murah dibandingkan Vision Pro yang seharga Rp 57.610.000. Harga ini masih tergolong premium dibandingkan pesaing utama di ranah headset VR seperti Meta Quest 3 yang dibanderol mulai dari Rp 8.230.000. N109 dijadwalkan untuk rilis pada akhir 2025.
Perubahan strategi Apple ini menandakan upaya mereka untuk menarik lebih banyak konsumen dan mempercepat adopsi teknologi AR/VR secara umum. Namun, masih banyak pertanyaan mengenai spesifikasi dan kemampuan N109. Akankah N109 mampu bersaing dengan para kompetitor dalam hal performa dan harga? Apakah pengurangan fitur untuk mencapai harga yang lebih murah akan berdampak negatif pada pengalaman pengguna? Hanya waktu yang dapat menjawab pertanyaan tersebut.
Di sisi lain, Apple juga memperluas ketersediaan Vision Pro secara global. Headset ini akan mulai dijual di China, Hong Kong, Jepang, dan Singapura pada 28 Juni, dan pre-order akan dibuka di Australia, Kanada, Prancis, Jerman, dan Inggris pada hari yang sama. Upaya ini dilakukan meskipun Vision Pro mendapatkan respons kurang antusias di Amerika Serikat.