Smartphone modern kebanyakan memiliki desain ramping yang membuat penggantian baterai jauh lebih rumit dibanding perangkat seluler terdahulu. Aturan baru Uni Eropa (UE) mungkin memaksa produsen untuk memikirkan kembali desain mereka, dan laporan menunjukkan Apple akan mematuhi aturan ini mulai dari iPhone 16 yang akan dirilis tahun ini. Rumor ini sejalan dengan bocoran sebelumnya yang menunjukkan casing baterai yang didesain ulang untuk model ponsel terbaru perusahaan.
Menurut sumber yang dikutip The Information, penggantian baterai untuk iPhone 16 akan sedikit lebih mudah. Meskipun prosesnya kemungkinan masih memerlukan bantuan profesional, Apple membuatnya tidak terlalu rumit dan berisiko demi mematuhi peraturan baru dari Uni Eropa.
Melepas baterai dari iPhone 15 memerlukan banyak langkah rumit, termasuk melepas dengan hati-hati strip perekat yang mengunci baterai menggunakan pinset (atau kartu plastik, menurut iFixit). Metode baru yang dilaporkan melibatkan penggunaan listrik dengan voltase rendah untuk melepaskan baterai dari casing.
Proses yang diperbarui ini mungkin dimungkinkan karena casing logam buram baru untuk baterai iPhone 16 yang bocor tahun lalu. Dibandingkan dengan casing foil hitam yang digunakan Apple selama ini, logam tersebut dapat meningkatkan distribusi termal untuk meminimalkan panas berlebih. Prosedur pelepasan baterai yang didesain ulang bisa menjadi hasil lain dari perubahan tersebut.
Cupertino sedang mematuhi undang-undang yang disahkan Uni Eropa tahun lalu yang mewajibkan smartphone baru agar pengguna dapat dengan mudah melepas dan mengganti baterai internal pada tahun 2025. Namun, melepas penutup belakang iPhone 16 kemungkinan tidak akan jauh lebih sederhana daripada pendahulunya, sehingga banyak pemilik akan tetap bergantung pada toko Apple atau bengkel perbaikan lainnya.
Dampak Lebih Luas dari Regulasi UE
Keputusan Apple untuk mengubah desain baterai dan kemungkinannya prosedur penggantian yang lebih mudah menandakan potensi pergeseran yang lebih luas dalam industri smartphone. Pabrikan lain mungkin juga perlu mengikuti langkah Apple untuk mematuhi peraturan UE. Ini berpotensi membuat perbaikan baterai menjadi lebih mudah diakses dan terjangkau bagi konsumen di seluruh Eropa, dan mungkin juga berdampak pada praktik perbaikan di wilayah lain.
Selain itu, keputusan Apple untuk menggunakan USB-C pada iPhone 15 dan memberikan lebih banyak pilihan pengunduhan aplikasi kepada pengguna iOS Eropa adalah contoh lain dari bagaimana perusahaan menyesuaikan diri dengan regulasi UE yang semakin ketat. Hal ini dapat mendorong inovasi dalam desain ponsel dan praktik bisnis perusahaan teknologi di masa depan.
iPhone 16: Lebih dari Sekedar Baterai
Perubahan yang dikabarkan hadir di iPhone 16 tak hanya sebatas kemudahan perbaikan baterai. Bocoran lainnya menyebutkan bezel tertipis yang pernah ada, tombol pengambilan gambar yang kemungkinan disempurnakan untuk pengalaman kamera yang lebih baik, dan peningkatan jumlah inti Neural Processing Unit (NPU) pertama dalam empat tahun. NPU yang lebih kuat ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja fungsionalitas generative AI Apple Intelligence yang baru-baru ini diluncurkan.
Dengan peraturan dan tren yang ada, peralihan Apple ke casing logam baru dan metode pelepasan baterai yang disederhanakan tampaknya merupakan langkah ke arah yang benar. Konsumen di wilayah UE dan mungkin juga di seluruh dunia pada akhirnya akan memiliki lebih banyak kontrol atas masa pakai perangkat mereka dan mungkin dapat menghemat biaya perbaikan. Namun, perlu dicatat bahwa proses penggantian baterai kemungkinan besar masih memerlukan bantuan profesional untuk menghindari kerusakan pada ponsel.